Sabtu, 11 Juni 2016

PENAMBAHAN NAMA DI PASPOR



22 Maret 2015

Saat pengambilan paspor saya juga berniat untuk melakukan penambahan nama karena untuk mengajukan visa umroh, nama harus terdiri dari 3 kata. Penambahan nama ini tidak bayar, alias gratis. Namun ada persyaratan harus melampirkan rekomendasi dari travel umroh yang bersangkutan. Ini sebetulnya bukan hal yang sulit jika tergabung dalam travel reguler. Nah untuk yang backpackeran seperti saya, ini menjadi masalah tersendiri karena tidak punya surat rekomendasi. Di imigrasi Bandung mutlak diperlukan surat rekomendasi.
Kabar dari teman di Jakarta, di sana tidak perlu surat rekomendasi, namun sebelum memutuskan ke imigrasi Jakarta, saya mencoba dulu ke imigrasi Cirebon, karena sekalian mudik. Ternyata, saya baru tahu kalau imigrasi Cirebon itu letaknya sangat jauh, bukan di pusat kota. Harus naik becak PP Rp.30.000 baru sampai. Dan ketika sampaipun hasilnya mengecewakan, imigrasi Cirebon mensyaratkan juga rekomendasi travel untuk penambahan 3 nama.

Akhirnya saya pergi ke imigrasi Jakarta Selatan. Saya kira akan mudah prosesnya, ternyata tidak juga. Saya terlebih dahulu harus melakukan registrasi online. Alasannya kalo tidak salah karena data saya tidak terdaftar di Jakarta namun di Bandung, jadi harus di-link-kan dulu, begitu kira-kira.  Koneksi internet dari HP tidak stabil, saya cari-cari warnet di sekitar lokasi tidak ada, akhirnya kontak teman, Nia, yang juga peserta umroh backpacker, ternyata diberi kemudahan, kantornya sangat dekat  dengan kantor imigrasi. Dengan menggunakan laptop Nia, berusaha registrasi online, namun jaringan sibuk terus, tidak berhasil. Telpon Aa di Bandung, minta diregistrasikan dari sana, juga tidak berhasil. Akhirnya bersabar mencoba berkali-kali sampai kurang lebih 2 jam, baru berhasil. Fiuuuuh..sungguh…

Resmi dalam satu minggu itu saya bolak-balik Bandung-Cirebon-Bandung-Jakarta-Bandung. Kenapa seburu-buru itu dilakukan dalam satu minggu? Supaya cepat selesai dan memang diburu-buru harus kirim paspor tiga nama ke Jakarta, katanya mau diurus. Saat itu masih kurang paham, tapi di-iya-kan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar