Rabu, 04 Februari 2015

TERAMAT SANGAT .... (1)

Sumber foto google

Dalam keseharian kerap kali mengalami kejadian-kejadian kecil yang rasanya teramat sangat.. (titik-titik). Kalau kata salah satu artis paling cetar, sesuatu banget pokoknya.

Lebaran haji, tidak bakar-bakaran saja udara sudah sangat panas, apalagi ditambah sambil bakar sate. Me and Sister mendapat instruksi untuk membeli kecap merk Sumber Urip, ini kecap sangat terkenal di Cirebon, khususnya Ciledug, daerah saya.
Di google ga ada gambarnya -_-
Semoga siy sudah go international tapi para pengguna tidak main di dunia maya
Cocok untuk semua masakan, terutama sate. Kami telusuri warung dekat rumah yang buka, namun tidak ada, di pasar juga tidak ada, karena memang hanya sedikit yang buka. Lebaran gitu lho. Terpaksa ke tempat yang sedang kami hindari, yaitu supermarket.

Sumber foto google
Itu kok ada foto caleg, ternyata calegnya malah yang go international

Di sini ada satu supermarket yang sangat terkenal namanya Surya, sehubungan ini di kampung, dan ini juga satu-satunya supermarket, jadi jika hari libur penuh luar biasa. Kalau hari biasa siy katanya biasa saja.

Mau parkir sulitnya bukan main, ramai sekali, akhirnya mobil kami parkir di luar, agak jauh dari supermarket demi menghindari macet. “Sudah kamu aja sana, ini Rp.20.000”, “Oke” saya mengiyakan. Setengah berlari saya menuju supermarket, dan segera menemukan kecap tersebut. And you know what? Harga kecapnya adalah Rp.20.050. Ow..saya merogoh kantong, tidak menemukan dompet, uang receh maupun handphone.

Saya terpaksa balik lagi dengan penuh perjuangan, melewati keramaian supermarket, kericuhan tempat parkir, dan masih harus berjalan berpuluh meter menuju mobil. Akhirnya sampai dengan wajah berkeringat, bete luar biasa. “Ih, kenapa?” “Kurang 50 rupiaaaah..” teriak saya. Kakak tertawa geli sambil menyodorkan Rp.5.000.

Saya kembali ke supermarket dan menuju kasir untuk membayar. And you know what? Ketika saya sodorkan uang Rp.25.000, kata kasirnya dengan wajah tanpa dosa “Oh, Rp.20.000 aja deh, gapapa.” Aaargh…dalam hati saya ingin marah kepada kasir dan berkata “Seenaknya aja lo bilang gapapa, ini 50 perak dapetnya perjuangan TAUUUU!!” Tapi nampaknya terlalu lebay ya. Saya nrimo akhirnya.

Kembali dengan wajah berkeringat dan ekspresi semakin bete, “Ih, kenapa lagi?” “Kata kasir bayarnya Rp20.000 aja, jadi perjuangan balik lagi tadi, hanya sia-sia saja” kata saya setengah menangis. “Hahaha”, kakak saya ngakak guling-guling, ternyata mendapatkan sebotol kecap terkenal Sumber Urip di hari lebaran haji memang tidak mudah.

Teramat sangat ..entahlah, antara bodoh dan prepareless.

Bersambung

Teramat sangat … (2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar