Berawal dari broadcast di beberapa grup tentang acara Outdoor Festival 2016 yang diselenggarakan di Bandung. Di hari kedua saya menyempatkan mampir untuk melihat-lihat seperti apakah. Pergi sendiri *hanya berteman sepi dan angin malam*, tidak berhasil mengajak seorang teman pun.
Tiket masuk Rp10.000 |
Penting bagi saya (tidak tahu bagi orang lain) mencatat beberapa stand yang dikunjungi:
Bandung Archery Club
Memanah. Mengapa menarik? Karena lagi trend, berseliweran postingan foto orang-orang sedang memanah asrama #eh, bahkan ada yang sambil berkuda. Salah satu olahraga yang dianjurkan Rosul, tapi baru trend sekarang. Entah, coba saya tanya dulu pelatihnya ya. Tapi, nampak aneh kalau cuma tanya-tanya begitu saja, akhirnya saya ikut mencoba, Rp30.000 untuk 10 kali memanah.
Pelatih yang mengajari saya bernama Pak Nur. Cukup senior, nampak pintar karena bicaranya cepat sehingga harus saya simak baik-baik. Orang pintar bicaranya cepat (menurut saya).
Diajari teknik memanah dengan benar, posisi badan, tangan, jari dan sebagainya. Dari 10 kali percobaan, berhasil 3 kali. Panah yg digunakan, panah tumpul karena tempat cukup ramai takut meleset. Di sebelah stand memanah ada stand lempar pisau juga, itu lebih sadis kalau meleset, sampai-sampai ada bacaan “Awas pisau nyasar!” . Seram kaaaan.
Teknik memanah saya masih salah, karena beberapa kali setelah melepas panah, sikut kiri bagian samping yang memegang busur terasa panas, rupanya bergesekan dengan anak panah atau tangan kanan yang melepas anak panah. Kata Pak Nur, itu karena saya belum bisa memutar engkelnya. Keberhasilan pun rendah karena kurang konsen, kurang fokus dan masih ragu saat melepas anak panah, yaah gimana ga ragu Pak, dianya begitu siy *lho kok curhat -__-. Ketika cek di rumah, benar saja yang tadi terasa panas nampak memerah dan esoknya sedikit memar.
Ketika bertanya, kenapa sekarang trend? Katanya, "tidak juga, sejak dulu sudah ada". Oh berarti, baru ter-publish saja atau memang saya kurang update. Beberapa pertanyaan saya, kenapa harus panahan? Sebelah mana letak olahraganya? Apa yang dilatih? Pak Nur dengan cepat menjelaskan, panahan tidak berbeda jauh dengan olahraga lainnya, melatih otot-otot lengan, jemari, kaki, postur dan lain-lain. Panahan juga memiliki rules sama seperti olahraga lainnya.
Saat ini club archery sering didatangi oleh banyak anak-anak atau remaja bahkan dewasa yang ingin belajar memanah. Hal pertama yang Pak Nur tekankan kepada para peserta adalah mengenai rules dan kesungguhan belajar, masalah teknik pasti bisa asal rajin berlatih. Belajar memanah tidak berbeda jauh seperti belajar-belajar lainnya dalam kehidupan ini, pahami dulu aturannya, adabnya, bersungguh-sungguhlah, maka akan berhasil.
Pembicaraan tentang rules akhirnya berlanjut kepada metode pengasuhan anak, ternyata beliau lulusan master/doktor dari Jerman, biologi molekular apa gitu kurang paham. Jadi anaknya diasuh ala-ala anak Jerman karena beberapa saat sempat tinggal di sana. Pembicaraan menjadi panjang sampai pada pembahasan kesalahan-kesalahan pola asuh orang tua di Indonesia secara umum, pembahasan beasiswa DAAD dan rekomen beberapa university di Jerman kalau saya mau belajar di sana, sampai akhirnya kaki saya pegal karena berdiri terlalu lama.
Sebelum pulang saya minta tolong difoto biar eksis, Pak Nur meminta juniornya untuk memotret saya..ah mungkin memotret pekerjaan yang terlalu tidak penting bagi beliau. Jadi saya pun agak segan ketika mau minta selfie bareng..hehe
Tidak lupa saya berterimakasih atas waktunya dan meminta kartu nama.
Aksa 7
Saya baru tahu brand ini karena seorang kawan nitip dibelikan kaos. Katanya, “nitip kaos Aksa 7” , “what beli kaos Aksa 7 biji, saya kan tidak bawa uang sebanyak itu”. Ternyata 7 nya itu memang nama brand-nya Aksa 7. Karena baru tahu saya tanya-tanya lagi nih abang-abangnya. Ternyata mereka sudah terkenal di dunia maya, sayanya saja yang tidak update. Tujuh asalnya dari seven summit.
Mereka punya tujuan mempromosikan Indonesia dengan mendaki tujuh gunung tertinggi di Indonesia. Timnya berisi tujuh orang dengan satu wanita. Setiap pendakian mengundang seorang guest star yang mendaki bersama mereka.
Saat ini yang sudah didaki adalah 6 gunung yaitu, Kerinci 3.805 mdpl, Rinjani 3.726 mdpl, Semeru 3.676 mdpl, Latimojong 3.430 mdpl, Bukit Raya2.278 mdpl, dan terakhir adalah Gunung Binaia 3.017 mdpl dengan guest star Nadine. Tinggal satu gunung lagi, Cartenz, akan secepatnya mereka daki rencana bersama Darius. Selama pendakian Aksa 7 membuat film dokumenter. Yang pada saat acara Outfest juga ditayangkan.
Luar biasa anak-anak muda ini, saya support dengan doa dan ucapan terimakasih atas kaosnya.
Via Ferrata
Sumber foto: google.com |
Ini siy nampaknya saya cukup update, karena sebulan sebelumnya pernah tahu info tentang Via Ferrata dari sosmed. Tapi ketika tanya ke abangnya ternyata Via Ferrata ini sudah ada sejak setahun yang lalu dan sudah pernah tayang di MTMA. Ah ya sudahlah saya memang begitu orangnya, tidak update berita-berita terkini .
Via Ferrata adalah tempat wisata panjat tebing dengan menggunakan lintasan/tangga besi yang sudah disediakan dan ini pertama di indonesia. Jadi mottonya adalah “Now, everyone can climb” bahkan anak-anak pun bisa karena jaraknya tangganya hanya 30 cm.
Yang saya heran kata “via” itu bukannya artinya “lewat”, misal ke Jakarta via Cipularang. Ternyata Via Ferrata berasal dari bahasa Itali yang berarti jalan besi. Berawal ketika perang dunia ke 1 terjadi dan negara Italia dan Austria berlomba untuk membuat jalur lintasan pada gunung Dolomite untuk dijadikan lintasan suplai logistik.
Selama Outfest ada diskon harga, tapi kata teman harga yang tertera sudah dinaikkan, harga diskon sesungguhnya adalah harga normal. Menarik sekali, sejak lama ingin panjat tebing tapi tidak punya kemampuan. Okeh, cari massa dulu.
****
Sisanya stand-stand yang saya kunjungi adalah stand perlengkapan outdoor, paling ramai Columbia, up to 70%, brand lokal juga banyak menyuguhkan diskon, Avtech, Rei, Eiger, dll. Saya terselamatkan dari kekhilafan, berhasil untuk tidak beli apa-apa :).
keep writing teh :)
BalasHapus