Topik
terhangat pagi ini adalah pergi ke TPS. Panitia pemilu sibuk, para saksi sibuk,
masyarakat juga sibuk di TPS..alhamdulillah, sejauh ini berjalan lancar, semoga
tadi pagi tidak ada yang sibuk serangan fajar.
Tapi saya
pikir, bilik suara tidak dibutuhkan lagi, menghabiskan anggaran percuma, semua
orang sudah menyuarakan dengan lantang siapa yang akan dipilihnya.
Baiklah..
Tadi malam
ketika tarawih berjamaah di rumah, luar biasa ngantuk sekali. Rata-rata frekuensi
saya menguap kira-kira 3 kali/rakaat,
dikali 11 rakaat, jadi 33 kali, parah sekali.
Begitu
salam terakhir setelah witir. Lho, saya merasakan keajaiban tiba-tiba tidak
mengantuk.
“Wah, ini godaan
setan,” seru saya otomatis. Kakak saya langsung mengomentari “Apa-apa setan
yang disalahkan, padahal manusianya sendiri yang salah. Lihat saja, sekarang kan
Ramadhan, setan dibelenggu, tapi masih banyak yang makan minum di siang hari,
berarti kan selama ini manusia yang salah.” Astaghfirullah..
Setan tidak
bisa dipersalahkan.
Karena kelak
di akhirat kita sendiri lah yang akan mempertanggungjawabkan apa yang kita
lakukan di dunia. Siapapun tidak akan menjadi pembela. Akui kesalahan jika
memang bersalah.
Bisakah
Nabi Adam menjawab “karena digoda setan ,” ketika Allah bertanya “ mengapa kau
makan buah khuldi yang Aku larang?”
Beliau berdoa:
“Robbana dholamna anfusana wailam
tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin” (QS. Al A'raf 7 : 23)
“Ya
Allah, kami telah mendzolimi pada diri kami sendiri, jika tidak Engkau ampuni kami dan
merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.”(QS. Al A'raf 7 : 23)
Wallahu ‘alam bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar