Jumat, 29 Agustus 2014

TEMPAT-TEMPAT PENTING (BAGI SAYA) part 3



TELUR ASIN

Bagi orang lain mungkin tidak penting. Tapi bagi saya sebagai orang Cirebon Timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah, telur asin ini sangat penting. Selain karena memang suka, juga merupakan ciri khas yang cocok dijadikan oleh-oleh.

Selama ini pembelian telur asin, kami (saya dan keluarga) membeli secara sporadis. Maksudnya tidak punya toko langganan. Kadang beli di Babakan, Losari, Ketanggungan, atau yang paling jauh beli di Brebes. Namun setahun terakhir ini menemukan sebuah toko yang telur asinnya luar biasa maknyus.

Cerita berawal ketika ibu saya mendengar desas-desus bahwa di daerah Ketanggungan (kalo ga tau boleh cari di googlemap) ada toko telur asin, dimana telur asinnya tidak membuat darah tinggi (haha). Secara ibu saya memang mempunyai penyakit darah tinggi. 

Lalu di suatu kesempatan berangkatlah Ibu dan adik ke sana. Jarak tempuh dari kampung saya, Ciledug, ke sana, kurang lebih 45 menit (25 km). Dengan mengandalkan kemampuan investigasi dan interview ke setiap tukang becak, warung dan penjual rokok, akhirnya muncullah satu nama toko dimana konon toko tersebut menjual telur asin yang asli. 

Lho memang ada telur asin palsu. Ya pasti ada lah.. Indonesia gitu lho. Telur ayam yang di cat kulitnya, kuning telur yang disuntik supaya warnanya kemerahan, dll. Tapi maksudnya asli di sini mungkin yang paling enak ya. Karena kalau di daerah Ketanggungan s/d Brebes rata-rata siy asli.


Namanya tokonya “Indra” sudah beberapa generasi menjual telur asin. Tokonya biasa saja kecil dan tidak mencolok. Pembelinya juga biasa saja, tidak telalu banyak. Namun reputasinya sudah cukup terkenal, terutama di kalangan pecinta telur asin. Jika hanya pembeli selewat  saja, tidak akan mudah menemukan toko ini karena tidak mencolok.



Rasa telurnya kurang lebih seperti yang digambarkan oleh Ibu saya, tidak bikin darah tinggi alias tidak terlalu asin. Bagian putih telurnya berwarna sedikit coklat, tidak terlalu asin dan rasanya gurih, yang paling luar biasa bagian kuning telurnya berminyak, berwarna kemerahan dan gurih sekali. Ah..mungkin hanya pecinta telur asin saja yang bisa membayangkannya :).

Pertanyaan yang membuat penasaran adalah bagaimana teknik pengasinannya, sedangkan untuk membuat kuning telur yang berminyak, kemerahan dan gurih itu harus menggunakan banyak garam dan dalam jangka waktu cukup lama pengasinannya. Rata-rata telur asin di pasaran jika kuning telurnya berminyak, kemerahan dan gurih, putih telurnya akan sangat asin sekali. 

Mungkin itulah rahasia perusahaan pak “Indra”.

2 komentar: