Rabu, 02 November 2011

Menemukan Ide Tulisan




"Pada suatu hari.." atau "Pada zaman dahulu kala..", itu kata-kata standar untuk memulai tulisan saat guru Bahasa Indonesia memberi tugas membuat karangan. Tidak adakah kata-kata yang lain? Umm..tidak ada ide..itu pasti juga jawaban standarnya.

Menemukan ide tulisan bukan hal yang mudah, tapi bukan hal yang sulit juga. Dicontohkan dalam buku Jangan Mau Gak Nulis Seumur Hidup, ide bisa muncul dari mana saja. Ide tidak berhubungan dengan tempat, waktu, atau kegiatan tertentu, sebut saja Arswendo yang menulis novel ketika berada di penjara atau Karl May yang juga menulis karya fenomenalnya Winnetou pada saat di penjara. 

Ah..mereka kan penulis besar, janganlah dibandingkan. Baiklah, coba tengok Raditya Dika yang menceritakan kehidupan sehari-harinya dan akhirnya dibukukan atau Dee yang menulis Supernova dengan cara mencari ide dari internet.

Bisa saja kita menemukan ide menulis pada saat jalan-jalan ke mall seperti halnya Hilman Hariwijaya yang sukses menulis Lupus, atau mendapatkan ide pada saat mencari makan di pinggir jalan, melakukan pembicaraan dengan tukang baso, tukang gorengan, tukang mie ayam, tukang pulsa. Bepergian, bertemu dengan orang lain, mendengarkan cerita-cerita mereka merupakan proses kreatif dalam menemukan ide cerita. 

Tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama dalam menemukan ide, beberapa penulis melakukan beberapa hal berikut untuk menemukan ide:
  • Observasi
Observasi merupakan pengumpulan data melalui pengamatan langsung dan peninjauan cermat di lapangan. Masih ingat tentang 5W 1H, itulah tujuan observasi, menemukan jawaban 5W 1H.
  • Wawancara
Wawancara tidak perlu dilakukan secara formal dengan secarik kertas dan sederet pertanyaan, cukup membuat sebuah percakapan, mendengarkan cerita dari orang lain, jangan pernah diam, bersikaplah seperti detektif, selidiki yang kita lihat dan rasakan.
  • Membaca
Jika tidak memiliki kemampuan yang cukup baik, menemukan ide tulisan dapat dilakukan dengan membaca, membaca karya orang lain, novel, buku sastra, koran, brosur perjalanan, buku resep masakan. Ingat, seorang penulis harus memiliki wawasan yang luas dan memiliki informasi yang banyak, jadi rajin-rajinlah membaca. Buku/tulisan adalah jendela dunia..itu adalah benar adanya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar